Sebagaimana yang diceritakan oleh orang-orang tua, sejarah gampong Cot Seunong sudah di mulai sejak zaman penjajahan Belanda di Atjeh. Dasar pertama gampong Cot Seunong adalah Seuneubok, yaitu sebuah lokasi yang didiami oleh sekelompok penduduk yang pada masa itu terdiri dari 7 unit rumah. Seuneubok dipimpin oleh seorang yang dituakan di kelompok tersebut yg disebut Peutua Seuneubok. Seuneubok tersebut dipimpin oleh seorang pendatang dari daerah pesisir yang dikenal dengan panggilan Chik Puree.Beliau memimpin kelompok tersebut dari tahun 1812–1835. Pada masa itu untuk urusan keagamaan masih bergabung dengan gampong (yang sekarang merupakan gampong tetangga) Seubam Cot karena meunasah nya pada saat itu hanya ada di Seubam Cot. Kondisi Gampong pada saat ini masih semak belukar dengan kondisi jalan lingkungan yang masih berupa jurong dengan luas 1-2 m dan bila di musim hujan sangat sulit di lalui.